Masjid Dian Al-Mahri Depok
Masjid Dian Al-Mahri Depok. Mesjid Kubah Emas yang
terletak di Kota Depok memiliki nama asli Masjid Dian Al-Mahri. Masjid ini di
bangun sejak tahun 2001 dan selesai pada akhir tahun 2006.
Masjid Dian Al Mahri dibuka untuk umum pada tanggal 31
Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha 1427 H yang kedua kalinya pada tahun
itu. Pembangunannya sudah berlangsung sejak tahun 1999, namun baru dibuka untuk
umum pada tanggal 31 Desember 2006. Setelah shalat Idul Adha, pemilik masjid
langsung meresmikan masjid ini. Ada sekitar 5 ribu jemaah yang mengikuti
prosesi peresmian masjid ini.
Dalam catatan sejarah, Masjid Kubah Emas Depok atau
Masjid Dian Al-Mahri di bangun oleh seorang pengusaha asal Banten yaitu Hj.
Dian Djuriah Maimun Al Rasyid. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Dian
Al-Mahri juga kerap dijadikan sebagai salah satu wisata keluarga atau wisata
religi masjid kubah emas, karena bentuk kubah-kubahnya yang dibuat dari emas,
membuat orang-orang tertarik untuk mengunjunginya.
Bangunan masjid memiliki luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar
8.000 meter persegi. terdiri dari bangunan utama, mezamin, halaman dalam,
selasar atas, selasar luar, ruang sepatu, dan ruang wudhu. Masjid mampu
menampung 15 ribu jemaah shalat dan 20 ribu jemaah taklim. Masjid ini merupakan
salah satu di antara masjid-masjid termegah di Asia Tenggara.
Pada bangunan
ini mempunyai beberapa kesalahan dan yang benar terjadi pada bangunan itu
sendiri, kesalahan yang terdapat bangunan ini adalah :
1. Pada
kemegahan kubah yang berlapis emas memiliki beban struktur yang tidak ringan sehingga
struktur utama menopan beban yang berat dan menjadi besar pada diameter
struktur kolom.
2. Terdapat
banyaknya kolom yang berukuran besar sehingga memperkecil volume ruangan.
3. Banyak relief
yang sebenarnya tidak menunjang fungsi bangunan.
4. Jarak bangunan
utama dengan lapangan parkir yang jauh akibat penunjang bangunan yang besar
dengan pengunjung yang banyak memerlukan lahan parkir yang besar
Kelebihan yang terdapat pada banguan adalah :
1.
Bangunan masjid
memiliki 5 kubah yang berlapis emas setebal 2 sampai 3 milimeter dengan satu
kubah utama dan 4 kubah penunjang. Bangunan masjid ini memiliki ciri khas yang
sama dengan masjid yang ada di timur tengah.
2.
Memiliki relief
hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar
di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid.
3.
Memiliki lampu
gantung sebagai ornamen yang langsung didatangkan dari italia yang memiliki
berat 8 Ton.
4.
Halaman dalam
berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret)
berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang
setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor
dari Italia dengan ornamen melingkar.
Awal pertama
kali berdiri masjid kubah emas dibangun untuk kegiatan islamic dan untuk
keperluan beribadah masyarakat sekitar namun seiring berjalannya waktu banyak
masyarakat dari luar daerah tertarik akan kemegahan masjid tersebut sehingga
kawasan masjid tersebut dibuka untuk umum.
Pada lantai 2
terdapat pagar yang berlapis emas sehingga kemegahan dapat terlihat meski dari
kejauhan. Akan tetaoi masjid ini membutuhkan pengamanan yang memadai guna
menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Masjid ini
selain sebagai menjadi tempat ibadah salat bagi umat muslim sehari-hari,
kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik perhatian
banyak orang karena kubah-kubahnya yang dibuat dari emas. Selain itu karena
luasnya area yang ada dan bebas diakses untuk umum, sehingga tempat ini sering
menjadi tujuan liburan keluarga atau hanya sekadar dijadikan tempat
beristirahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar