ILMU
BUDAYA DASAR
REYNALDI HIDAYAT
1TB06
29314138
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ARSITEKTUR
BAB 1 Pengertian Ilmu Budaya Dasar
ILMU BUDAYA DASAR
pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahun
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusi dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah
Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”.
Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang
bia diartikan manusia,berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus.
Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bhwa ilmu pengetahuan di kelompokan dalam
tiga kelompok besar , yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah.
2. Ilmu-ilmu social (social science)
Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di guanakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3. Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyatan yang bersifat unik, kemudian
di beri arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) di batasi sebagi pengetahuan yang mencakup
keahlian disiplin seni dan filsafat.
TUJUAN ILMU BUDAYA
DASAR
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang di
harapkan di kembangakan untuk mengkaji mslah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budya dasar semata-mata sebagai salahsatu usaha mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam
sekitarnya. Maupun menyangkut dirinya sendiri.
Ilmu budaya dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekatan mahasiswa terhadap lingkungan budaya
2. Member kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pndangan mereka tentang
masalah kemanusiaan dan kebudayaan serta mengembangkan daya kritis,
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta
ahli dalam bidang disiplin masing-masing.
4. Mengushakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu
berdialog satu sama lain.
RUANG LINGKUP ILMU
BUDAYA DASAR
Ada 2 masalah pokok yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang
lingkuo kajian mata kuliah imu budaya dasar , yaitu :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapkan masalah
kemanusiaan dn berbudaya yng dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya.
2. Hakekat manusia yang satu tau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kehidupan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua masalah pokok yang bias dikaji dlam mata kuliah ilmu budya dasar
tersebut diatas manpak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral
dalam pengkajian.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
- Manusian dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusisa dan penderitaan
- Manusia dn keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan.
BAB 2 Manusia dan Kebudayaan
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan
antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal
diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Kepribadian
diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter
seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan
sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian
dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya
merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat
toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam
mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi
mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka
berdemokrasi dengan tertib dan damai. orang Jawa itu suatu nasihat yang
membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan
ciri khas kepribadian yang unik.
Source:
http://irfanarifprasetyo.blogspot.com/2011/02/pengertian-kebudayaan-kepribadian.html
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kata kebudayaan berasal dari kata
budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi
adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya
berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001;
Prasetya, 1998).
Dari definisi-definisi kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian
kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan
eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif
UNSUR
KEBUDAYAAN
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya
pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai
kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh
unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian
disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
1.
Bahasa
2.
Sistem Pengetahuan
3.
Organisasi Sosial
4.
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
5.
Sistem Mata Pencaharian
6.
Sistem Religi
7.
Kesenian
WUJUD KEBUDAYAAN
Wujud kebudayaan yang konkrit dan bagaimana
sebenarnya berikut menurut J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000)
membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas,
(2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas
oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide,
gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi
dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan
penjelasannya sebagai berikut :
1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukan wujud ide dari
kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan
tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang
bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur,
mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia
dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut
adat istiadat.
2. Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena
menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini
bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem sosial ini
terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta
bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud
perilaku dan bahasa.
|
mata, didalamnya dapat terlihat dan
terbaca perilaku dan sifat seseorang merupakan unsur wujud kebudayaan
|
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik,
dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa
diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain
komputer dll.
ORIENTASI
NILAI BUDAYA
Bagaimana dan kemana arah orientasi nilai
budaya, berikut sedikit dibahas .Orientasi nilai adalah bersifat komplek tetapi
terpola..pada prinsip.. yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan
dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah.
Ada tiga asumsi:
1. Orang dalam semua budaya harus menemukan
solusi untuk memecahkan masalah
2. Solusi yang tersedia tidak terbatas
3. Satu solusi cenderung dipilih anggota
budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
Ø Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter
pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau
campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi
juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan
manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah
sebagai pandangan adalah netral. Ada enam solusi potensial pada masalah ini
yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik
dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah
Ø Orientasi nature/alam –person
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. Menguasai alam: orientasi ini melihat bahwa
semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
2. Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa
di sini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia, sifat dan supernatural.
Penaklukan terhadap alam yang
unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada
sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak
sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
Ø Orientasi
waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya
dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana
orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada
masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3. Orientasi masa depan dimana memiliki nilai
tinggi.
Ø Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga
cara yaitu:
1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe
aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan
sesuatu
2. Being adalah merupakan lawan yang exterm
dari orientasi doing
3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan
pada perkembangan diri.
Ø Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga
cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1. Individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu
dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas
tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.
Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2.Orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan
tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas
dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya
untuk anggota kelompok tersebut. Contohnya beberapa negara aristokrasi di
Eropa.
3. Collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi
bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok
secara lateral ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat
dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok di atas kepentingan individu.
Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali sebagai lawan
anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana
dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian perubahan kebudayaan adalah
suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau
beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan
keseimbangan di dalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua
bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan
perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan kebudayaan akan berjalan
terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan
kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan
obyek yang dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Dan setelah
kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai
dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi
yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan
alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai
1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia
atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan
perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing
kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan
binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang
bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat
mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika
berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar
pembangunan.
PENGARUH
BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada
lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu
ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis
pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa
suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan
kebudayaan yang berbeda pula.Berikut gambar tempat sampah, mengapa saya
letakkan gambar tersebut ?? jawabannya adalah mengapa kita susah membudayakan
membuang sampah pada tempatnya, tidak usah berbicara yang muluk-muluk juka hal
kecil ini sering kita abaikan. budaya membuang sampah dapat mencerminkan
sikap dan sifat manusia, jika seseorang sudah membudayakan membuang sampah pada
tempatnya maka dia mencerminkan orang yang bersih dan peduli lingkungan baik
komunitas ataupun ekosistem suatu tempat tertentu .. Budaya membuang
sampah sangat berpengaruh terhadap Lingkungan.
PERUBAHAN KEBUDAYAN
1.
Perubahan lingkungan alam
2.
Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
3.
Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
4.
Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi
beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain
ditempat lain.
5.
Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya
dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan
dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan
rasa manusia adalah tentu saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi
manusia dan kemanusian, bukan sebaliknya yaitu yang akan memusnakan manusia
sebagai pencipta kebudayaan tersebut.
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat
erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi
manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan
kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan
kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang
berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa
proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan
enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga
dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia
mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu:)
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
BAB 3 Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam
kesusastraan
A. Pendekatan
Kesusastraan,
Ilmu Budaya Dasar pada awalnya dinamakan Basic Humanities. Istilah Humanities
sendiri berasal dari bahasa latin, humanus yang berari manusiawi, berbudaya,
dan halus. Jadi, humantities berkaitan erat dengan nilai-nilai sebagai homo
humanities.
Nilai-nilai itu bisa dipelajari, dan umumnya mencakup filsafat, teologi, seni,
dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, dll.
Dari sekian banyak ilmu-ilmu humanities, seni dan sastra memagang peranan yang
penting. Seni sendiri menjadi lebih efektif daripada cabang ilmu lainnya karena
sifatnya yang fleksibel dan tidak terikat. Sementara itu sastra memegang
peranan yang jauh lebih penting, karena beberapa alasan :
sastra menggunakan
bahasa, dimana bahasa adalah sarana yang dapat menampung semua pernyataan dan
kegiatan manusia, selain juga untuk berkomunikasi memahami diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan di sekitarnya.
sastra lebih mudah
berkomunikasi, karena sastra adalah penjabaran. Berbeda dengan tarian, yang
merupakan abstraksi yang harus dijabarkan lagi.
Sastra didukung oleh
cerita, sehingga gagasan lebih mudah tersampaikan dan oranga kan lebih
tertarik,
Ilmu Budaya Dasar sendiri
adalah ilmu yang mencakup semua cabang humanities tersebut, sehingga diharapkan
dengan memperlajari ilmu budaya dasar, seseorang dapat mengembangkan
kepribadiaanya menjadi homo humanities,
B. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa,
Secara umum, prosa didefinisikan sebagai cerita fiksi ataui cerita rekaan yang
memiliki pelaku, alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi.
Dalam kesusastraan Indonesia, ada dua jenis prosa, yaitu prosa lama dan prosa
baru.
Prosa lama meliputi : dongeng-dongeng, hikayat, sejarah, epos, kisash pelipur
lara. Sedangkan prosa baru meliputi : cerita pendek, roman/novel, biografi,
otobiografi, kisah, dll,
C. Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi,
Prosa fiksi adalah prosa yang menggambarkan cerita, sehingga di dalamnya pasti
ada pesan moral yang ingin disampaikan. Adapaun nilai-nilai yang dapat
diperoleh pembaca melaluiu prosa fiksi antara lain adalah :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan,
dari membaca prosa fiksi, pembaca akan dibawa ke dalam cerita, tempat-tempat
yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh pembaca. Deangan begitu pembaca
akan bebas berimajinasi,
2. Prosa fiksi memberikan informasi,
karya fiksi tidak terlepas dari unsur eksternal pengarangnya, yang biasanya
menempatkan keadaan sekitarnya, atau angan-angannya di dalam ceritanya. Deangan
begitu, pembaca akan mendapatkan informasi yang begitu nyata dan indah dengan
dijabarkan secara lengkap di dalam cerita,
3. Prosa fiski memberikan warisan kultural,
prosa fiksi adalah sarana yang tepat untuk memindahkan dan mewariskan budaya ke
generasi berikutnya. melalui karya fiksi, pembaca disuguhi budaya di masa
lampau, kebanggaan, dan lain-lain, seperti yang digambarkan dalam epos
mahabarata dan ramayana, roman siti nurbaya, layar terkembang, dll.
4. Prosa emmberikan keseimbangan wawasan,
melalui prosa fiksi, seorang pembaca akan dihadapkan dengan
permasalahan-permasalahan yang mungkin belum pernah dialami oleh dirinya, atau
bahkan di luar nalar, beserta bagaimana pelaku dalam cerita menyelesaikannya.
Dengan begitu, seorang pembaca akan memiliki banyak pengalaman dan perspektif
dalam menghadapi masalah yanag real di kehiidupannya,
Selain itu prosa fiksi juga dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan aspirasi
jamannya seperti prosa di jaman perjuangan, Habis Gelap Terbitlah Terang, dll.
Ada juga yang menggambarkan gejolak jamannya.
Ada begitu banyak nilai moral yang dapat kita pelajari dari sebuah prosa,
karena pada dasarnya prosa adalah cerita yang terjadi di masyarakat. Prosa Epos
Mahabarata dan Ramayana, memberikan kebanggan kepada kita sekaligus menunjukkan
mana yang salah dan mana yang benar. Sama juga dengan hikayat Hang Tuah yang
menggambarkan keberanian dalam menghadapi segala rintangan. Roman Siti Nurbaya
yang memprotes adat istiadat, novel Laskar Pelangi yang menggambarkan indahnya
persahabatan sekaligus perjuangan dalam menggapai mimpi-mimpi. Semua itu ada di
dalam kehidupan kita sehari-hari, dan prosa fiksi mencoba menggambarkannya, dan
sekaligus memberi perspektif bagaimana kita harus menghadapinya.
D. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi,
Puisi adalah bagian dari sastra yang berisi ekspresi pengalaman penyair
mengenai dirinya, alam, kehidupannya, Tuhannya memalui bahasa yang artistik,
estetik, utuh, dan dipadatkan,
Keartistikan puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya
dengan menggunakan :
Figura Bahasa, seperti
gaya personifikasi, metafora, perbandingan, sarkastik, dan lain-lain dengan
tujuan memberikan gambaran dengan jelas kepada pembacanya,
Kata-kata yang ambigu
atau memiliki banyak tafsir, sehingga setiap orang bisa menafsirkan dengan
banyak hal,
Kata-kata yang
berjiwa, yaitu kata-kata yang berisi perasaan, sehingga terasa hidup,
Kata-kata yang
konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan tertentu, dengan tujuan
memberikan kehidupan pada puisi,
Pengulangan, berfungsi
untuk menegaskan, dan menggugah hati,
Alasan-alasan mengapa
puisi dimasukkan ke dalam ilmu budaya antara lain :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia,
pada dasarnya puisi berisi pengalaman hidup penyair. Dengan memperlajari puisi,
seseorang dapat menghubungkan pengalaman pribadinya dengan pengalaman penyair
yang dituangkan dalam puisinya,
2. Puisi dengan keinsyafan/ kesadaran individual,
puisi berisi curahan hati penyairnya, sehingga apa yang dikeluarkan oleh hati,
akan diterima pula oleh hati,
3. Puisi dan keinsyafan sosial,
banyak puisi yang menggambarkan kehidupan sosial manusia, baik kritik, pujian,
sarkastik, dll. Secara imajinatif,biasanya puisi menggambarkan suasana
penderitaan/ ketidakadilan, perjuangan, konflik dengan sesama, pemberontakan
terhadap hukum Tuhan, cinta kasih, dll.
BAB 4 Manusia dan cinta kasih
Pengertian Cinta dan Kasih
Cinta, secara bahasa ialah rasa sangat kasih dan sayang,
atau sangat tertarik hatinya. Adapun dari segi bahasa, cinta adalah ungkapan
perasaan jiwa, ekspresi hati dan gejolak naluri yang menggelayuti hati
seseorang terhadap kekasihnya.Sedangkan menurut Kahlil Gibran, cinta ialah
perasaan untuk dirinya sendiri. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling
tinggi. Cinta adalah sumber segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap
impian kita tanpa cinta.
Pada dasarnya kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan
Allah SWT kepada mahluknya, misalnya hewan, kita perhasikan begitu kasihnya
kepada anaknya, sehingga rela berkorban jika anaknya diganggu. Naluri inipun
ada pada manusia, dimulai dari kasih sayang orang tua kepada anaknya, begitu
pula sebaliknya. Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika
terdapat hambatan – hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, kerasukan,
kedengkian dan lain – lain.
Sayang
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan kasihan.Oleh karena
itu,kasih sayang diartikan sebagai cinta,kasih atau amat suka.Dengan
demikian,maka sayang memperkuat rasa kasih seseorang yang diwujudkan dalam
tindakan yang nyata,dan semua nya bersumber dari rasa cinta.
Menurut Erich Fromm (1983 : 54 ) dalam bukunya Seni
Mencintai yang disebut cinta adalah sikap,suatu orientasi watak yang
menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan,bukan menuju suatu “objek”
cinta.Selanjutnya,ia mengemukakan juga tentang adanya cinta persaudaraan,cinta
keibuan,cinta erotis,cinta diri sendiri,dan cinta terhadap Allah
Memelihara Cinta Kasih dalam keseharian.
Bagaimana cara kita agar dapat memiliki cinta kasih serta
memelihara kita agar dapat memiliki cinta kasih serta memeliharanya dalam kehidupan
sehari – hari ?
1. Kita harus menyadari bahwa setiap manusia di dalam lubuk
hatinya telah memiliki cinta kasih yang merupakan keberadaan Ilahi dalam
dirinya.
2. dengan cara mendekati hadirat Tuhan setiap hari, naik
melalui doa, pujian, penyembahan dan meditasi.
3. Cara terbaik untuk memelihara cinta kasih adalah dengan
memelihara, mengembangkan hubungan pribadi yang sangat indah dengan Tuhan.
Dengan tekun berdoa dan bermeditasi, kita dapat bertumbuh dan berkembang secara
spiritual dan mampu mendengarkan suara Tuhan. Sebagai pemandu kita dalam setiap
langkah kehidupan
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra juga dapat
diartikan sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan
dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat
erat kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
Pemujaan
adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan
dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada
agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada
leluhuradalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih
memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih
hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan
pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada
orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari
leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan
nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga,
serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
C.Belas kasihan
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta
kepada orang tua, pria-wanita,cinta kepada Tuhan.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak.Manusia
mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.Masalahnya sanggupkah dia menggugah
potensi belas kasihanya itu.Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang
berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Dalam esai on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuaan tanpa
syarat.itu berarti,dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsure
pamrih.Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar dari lubuk hati yang
ikhlas.Kalau kita memberikan uang pada pengemis agar mendapatkan pujian,itu
berarti tidak ikhlas,berarti ada tujuan tertentu.Hal seperti itu banyak terjadi
dalam masyarakat.
Cara-cara menumpahkan belas kasihan
Dalam kehidupam banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita
menumpahkan belas kasihan.yang perlu kita kasihani antara lain: Yatim piatu,
orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar
tidak mampu bekerja.orang sakit dirumah sakit, orang cacat, masyarakat kita
yang hidup menderita dan sebagainya.Orang –orang itu umumnya menderita lahir
dan batin dan umumnya sedikit tangan yang menaruh belas kasihan.Berbagai macam
cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi,Ada
yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian,
makanan dan sebagainya.
Perbuatan atau menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia
mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Belas kasihan yang kita tumpahkan
benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas.
CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih kesaudaraan merupakan
cinta kasih antara oran-orang yan sama-sama sebanding. Berlawanan dengan kedua
jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan
penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif
bukanuiversal. Pertama - tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan
dengan pengalamanyang eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah
dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini
pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Untuk mereka intimitas atau
kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.
Keinginan seksual menuju kepada
penyatuan diri, tetapi sekali-kali ukan merupakan nafsu fisis belaka, untuk
meredakan ketegagan yang menyakitkan. Keinginan seksual degan udah dapat
dicampuri oleh tiap-tiap eprasaan yag mendalam, sedangkan cinta kasih merupakan
satu diantaranya. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untukbersatu secara seksual.
Daya tarik seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan penyatuan.
Dalam cinta kasih erotis terdapat
ekslusivitas yangtidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih
keibuan. Sering kita jumpai seapsang orang-orang yang sedang saling mencintai
tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta kasih mereka
sebenarnya merupakan egoism dua orang , mereka adalah dua orang yang saling
menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap
orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keitsertaan dengan semua
aspek kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang
mendalam.
Cinta kasih erotis apabila ia
benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorag sungguh-sungguh
mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam dalamnya. Hal ini memang
merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua
mempelainya tidak pernah meiliki jodohnya sendiri. Dalam kebudayaan barat/zaman
sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Ada pula orang
yang memandang bahwa factor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah
keinginan.
Denan demikian maka, baik
pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun
pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan.
Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan
apabila orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan bahwa hubungan
semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan
BAB 5 Manusia dan Keindahan
Makna
Keserasian :
Keserasian berasal dari kata serasi yang berarti cocok atau selaras. Keserasian
merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Keserasian sangat
berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang serasi akan tampak indah. Dalam
keselarasan seseorang memiliki perasaan seimbang, dan mempunyai cita rasa akan
sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang
menyenangkan hati .
Makna Kehalusan :
Kehalusan dalam bertingkah laku berhubungan dengan perbuatan lemah lembut,
sopan santun, dan budi pekerti yang baik. Manusia yang tidak memiliki kehalusan
dalam tingkah laku dapat membawa kearah hipokrit, munafik, tidak bertangung
jawab, fiodal, kamuflase, berwatak plin plan, boros, tukang tipu dll. Dengan
demikian sikap halus atau lembut merupakan gambaran yang tulus serta
cinta kasih terhadap sesama. Sikap halus harus dimulai dari keluarga karna dari
sinilah akan mampu diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, hingga bisa
mewujudkan ketentraman dan kesejahtraan. Jadi pada intinya kehalusan seseorang
dalam bertingkah laku sangat menekankan pada kejujuran, kesetian, kesopan dan
keramah tamahan
Bila dikaitkan dengan kehidupan bernegara seorang pejabat negara dan warga
negaranya harus mempunyai kehalusan dalam melakukan hubungan, dengan kata lain
harus saling menghormati. Tindakan pejabat publik yang mendahulukan kepentingan
pribadi dan mengabaikan kepentingan masyarakat banyak sangat bertentangan
dengan kehalusan, cinta kasih baik kepada negaranya maupun rakyatnya. Pejabat
seperti ini mencerminkan bahwa mereka tidak beradab dan tidak berbudi.
Renungan :
Renungan berasal dari kata renung yang berarti berdiam diri memikirkan sesuatu
secara mendalam dalam rangka memperbaiki diri dari tingkah laku yang kurang
indah yang merupakan siatu bentuk koreksi diri. Merenung juga bisa berari
mengevaluasi diri dari berbagai kesalahan, kealpaan dan dosa, baik itu
terhadap orang lain maupun Tuhan.
Sedangkan merenung dalam rangka mengevaluasi pengetahuan yang dimiliki disebut
berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik tersendiri yaitu :
* Menyeluruh artinya mengunakan seluruh pengetahuan yang dimiliki
* Mendasar artinya berpikir sampai pada akar permasalahanya
* Spekulatif artinya pemikirannya dapat dijadikan dasar bagi
pemikiran-pemikiran selanjutnya
Renungan yang berhubungan dengan keindahan didasarkan atas tiga teori yaitu :
* Teori pengungkapan, seni merupakan pengungkapan kesan kesan keindahan
* Teori metafisika, seni merupakan duni tiruan dari suatu realitas
* Teori Psikologi menyatakan bahwa proses penciptaa seni adalah pemenuhan
keinginan bahwa sadar seorang seniman
BAB 6 Manusia dan penderitaan
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan.
Menurut
agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan
dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami
kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat
adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia
merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan
adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
2.2 Siksaan
Siksaan atau
penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam,
hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk
propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat
digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga
dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang
sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah
agama atau cuci otak politik.
Siksaan yang
sifatnya psikis yakni:
- Kebimbangan: hal ini akan
dialami oleh seseorang apabila ia tidak dapat menetukan pilihan mana yang
akan diambil. Lamanya kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari
kekuatan berpikir seseorang.
- Kesepian: hal ini dapat dialami
seseorang yakni rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia
berada di lingkungan orang ramai.
- Ketakutan: merupakan bentuk
lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Apa bila
ketakutan yang dialami oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya, maka
hal ini disebut phobia.
Phobia
kebanyakan dimulai dengan usatu shock emosional atau suatu tekanan pad waktu
tertentu, misalnya: pekerjaan baru, kematian dalam keluarga, suatu operasi atau
sakit yang sserius. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa suatu
phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikoloigs yang dalam.
Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku suatu phobia adalah problemanya
dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya.
Hal-hal yang
dapat menyebabkan seseorang menjadi ketakutan yakni:
- Claustrophobia dan Agoraphobia:
claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup sedangkan
agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat terbuka.
- Gamang: merupakan ketakutan
apabila seseorang berada di tempat tinggi.
- Kegelapan: takut bila berada di
tempat gelap.
- Kesakitan: ketakutan yang
disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
- Kegagalan: ketakutan dari
seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan
mengalami kegagalan.
2.3
Kekalutan Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar.
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
- nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- nampak pada kejiwaannya dengan
rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
- Selalu iri hati dan curiga, ada
kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat
agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan
bunuh diri.
- Komunikasi sosial putus dan ada
yang disorientasi social
- Kepribadian yang lemah atau
kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah
diri, ( orang-orang melankolis)
- Terjadinya konflik sosial –
budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan
lingkungan masyarakat.
Tahap –
tahap gangguan jiwa :
- Gangguan kejiwaan nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
- Usaha mempertahankan diri
dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya
salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi
persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan
perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau
memecahkan persoalan.
- Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
- Krisis ekonomi yang
berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit
jiwa, terutama gangguan kecemasan.
- Dipicu oleh faktor
psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses
pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang
terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara
optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
- Faktor sosial atau lingkungan
juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya,
kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat
tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan
terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat
menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya.
Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab
Timbulnya Kekalutan Mental
- Kepribadian yang lemah akibat
kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
- Terjadinya konflik
sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan
dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri
lagi.
- Cara pematangan bathin yang
salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial;
overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
Proses –
proses kekalutan mental:
- Positif, bila trauma (luka
jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari
kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi
belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah
SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
- Negatif, bila trauma yang
dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami
frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang
dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan
perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.
2.4
Penderitaan dan Perjuangan
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan.
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan.
Pembebasan
dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah
yang yang menentukan hasilnya.
2.5
Penderitaan, Media Massa dan Seniman
Berita
mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV,
pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan
dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia
untuk berbuat sesuatu.
Media massa
adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian
masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia,
terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi
yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat
mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
2.6
Penderitaan dan Sebab-sebabnya
Berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi
menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
- Nasip buruk penderitaan
ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan
sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir
adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk
penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan
tawakal dan optimise merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan tersebut.
- Kehilangan orang
tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki
hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling
sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena
penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang
hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
- Kemiskinan , banyak orang
yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa
yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita
karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan
kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
- Bencana, tidak ada seorang
pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan
saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan
kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana
juga sulit di sembuhkan.
2.7 Pengaruh
Penderitaana. Pengaruh
Negatif
Orang yang mengalami penderitaan mungkin memperoleh pengaruh bermacam- macam
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap negative, misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh
diri.
b. Pengaruh Positif
Orang yang mengalami penderitaan mungkin juga akan memperoleh sikap positif
dalam dirinya. Sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup,
bahwa hidup bukan hanya rangkaian penderitaan, melaikan juga perjuangan
membebaskan diri dari penderitaan. Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi
diri bagi diri kita agar bisa mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri
kita agar kehidupan kita jauh lebih baik.
https://vidyakanshapurnagita.wordpress.com/tag/penderitaan-dan-perjuangan/
BAB 7 Manusia dan
Keadilan
A. Pengertian
Keadilan
Keadilan adalah
kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan
memiliki tingkat kepentingan yang besar. John
Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik
terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue)
pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem
pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai:
“Kita tidak hidup di dunia yang adil“. Kebanyakan orang percaya bahwa
ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis
di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan
variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut
dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu
sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada
tempatnya.
B. Keadilan
Sosial
Pengertian
keadilan sosial memang jauh lebih luas daripada keadilan hukum. Keadilan sosial
bukan sekadar berbicara tentang keadilan dalam arti tegaknya peraturan
perundang-undangan atau hukum, tetapi berbicara lebih luas tentang hak
warganegara dalam sebuah negara. Keadilan sosial adalah keadaan dalam mana
kekayaan dan sumberdaya suatu negara didistribusikan secara adil kepada seluruh
rakyat. Dalam konsep ini terkadung pengertian bahwa pemerintah dibentuk oleh
rakyat untuk melayani kebutuhan seluruh rakyat, dan pemerintah yang tidak
memenuhi kesejahteraan warganegaranya adalah pemerintah yang gagal dan karena
itu tidak adil.
LIMA (5)
WUJUD KEADILAN SOSIAL DALAM PERBUATAN DAN SIKAP
- Perbuatan luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Sikap adil terhadap sesama,
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak
orang lain.
- Sikap suka memberi pertolongan
kepada orang yang memerlukan
- Sikap suka bekerja keras.
- Sikap menghargai hasil karya
orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
C. Berbagai
Macam Keadilan
Ada
beberapa macam keadilan, diantarnya :
1) Keadilan
Komutatif (iustitia commutativa) yaitu keadilan yang memberikan kepada
masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya berdasarkan hak seseorang
(diutamakan obyek tertentu yang merupakan hak seseorang).
Contoh:
Adil kalau
si A harus membayar sejumlah uang kepada si B sejumlah yang mereka sepakati,
sebab si B telah menerima barang yang ia pesan dari si A.
Setiap orang
memiliki hidup. Hidup adalah hak milik setiap orang,maka menghilangkan
hidup orang lain adalah perbuatan melanggar hak dan tidak adil.
2)
Keadilan Distributif (iustitia distributiva) yaitu keadilan yang memberikan
kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya berdasarkan asas
proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa atau kebutuhan.
Contoh:
Adil kalau
si A mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan tertentu sesuai dengan
kinerjanya selama ini. tidak adil kalau seorang pejabat tinggi yang koruptor
memperoleh penghargaan dari presiden.
3) Keadilan
legal (iustitia Legalis), yaitu keadilan berdasarkan Undang-undang (obyeknya tata masyarakat) yang
dilindungi UU untuk kebaikan bersama (bonum Commune).
Contoh:
adil kalau
semua pengendara mentaati rambu-rambu lalulintas. adil bila Polisi lalu lintas
menertibkan semua pengguna jalan sesuai UU yang berlaku.
4) Keadilan
Vindikatif (iustitia vindicativa) adalah keadilan yang memberikan kepada
masing-masing orang hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran atau
kejahatannya.
Contoh:
adil kalau
si A dihukum di Nusa Kambangan karena kejahatan korupsinya sangat besar. tidak
adil kalau koruptor hukumannya ringan sementara pencuri sebuah semangka dihukum
berat.
5)
Keadilan kreatif (iustitia creativa) adalah keadilan yang memberikan kepada
masing-masing orang bagiannya berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan
kreatifitas yang dimilikinya di berbagai bidang kehidupan.
Contoh:
adil kalau
seorang penyair diberikan kebebasan untuk menulis, bersyair sesuai denga
kreatifitasnya. tidak adil kalau seorang penyair ditangkap aparat hanya
karena syairnya berisi keritikan terhadap pemerintah.
6) Keadilan
protektif (iustitia protectiva) adalah keadilan yang memberikan perlindungan
kepada pribadi-pribadi dari tindakan sewenang-wenang pihak lain.
D. Kejujuran
Jujur dapat
diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang
mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat kepercayaan dari
orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk
menarik kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha untuk
menjaga amanah. Amanah adalah ibarat barang titipan yang harus dijaga dan
dirawat dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Berhasil atau tidaknya
suatu amanat sangat tergantung pada kejujuran orang yang memegang amanat
tersebut. Jika orang yang memegang amanah adalah orang yang jujur maka amanah
tersebut tidak akan terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik.
Begitu juga sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak
jujur maka ‘keselamatan’ amanah tersebut pasti ‘tidak akan tertolong’.
Kejujuran merupakan satu kata yang amat sederhana namun di zaman sekarang
menjadi sesuatu yang langka dan sangat tinggi harganya. Memang ketika kita
merasa senang dan segalanya berjalan lancar, mengamalkan kejujuran secara
konsisten tidaklah sulit, namun pada saat sebuah nilai kejujuran yang kita pegang
bertolak belakang dengan perasaan, kita mulai tergoncang apakah akan tetap
berpegang teguh, atau membiarkan tergilas oleh suatu keadaan.
E. Kecurangan
Kecurangan
atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula
dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa
yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari
hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa
bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak,
ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai
orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat
disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan.
Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek
ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat
asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai
dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam
hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan
perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
F. Perhitungan
(HISAB) dan Pembalasan
Pembalasan adalah
suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan
serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang
seimbang.
Dalam
Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan.
Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang mengingkari
perintah Tuhan pun diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat
mendapatkan pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh
kecurigaan, menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
Pada
dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul,
manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia
bermuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada
hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar hak dan kewajiban manusia lain. Oleh
karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka
manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak
dan kewajiban itu adalah pembalasan.
G. Pemulihan
Nama Baik
Nama baik
merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela.
Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia
menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin
yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah
laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah
tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan
itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi,
cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan
sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan
segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran
moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik
manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir,
melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan
memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong
dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai
sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
https://vidyakanshapurnagita.wordpress.com/2014/12/26/manusia-dan-keadilan/
BAB 8 Manusia dan Pandangan Hidup
Setiap
manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena
itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa
arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan
hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada negara tersebut.
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati
karena ia menentukan masa depanseseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjukhidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarahmenurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan
hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktuyang singkat saja, melainkan
melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu
dapat diujikenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga
diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusiamenerima hasil pemikiran itu sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.Pandangan
hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :1.Pandangan hidup yang berasal
dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya2.Pandangan hidup yang
berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada
suatuNegara3.Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif
kebenarannya.Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai
pendukung suatu organisasi, maka panandanganhidup itu disebut ideology.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur yaitu : cita-cita,
kebajikan, usaha,keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan
yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.Tujuan yang hendak
dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia
makmur, bahagia, damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang
dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan
akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B. Cita – Cita
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, yang disebut cita – cita adalah keinginan,
harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun
tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan
demikian cita – cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup
yang akan datang. Pada umumnya cita – cita merupakan semacam garis linier yang
makin tinggi, dengan perkataan lain, cita – cita merupakan keinginan, harapan
dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya
sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma – norma agama
dan etika.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu
manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia
sebagai mahluk Tuhan.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan senditi apa yang baik dan apa
yang buruk. Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia selalu mendesak
orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya.
Sebagai anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara
masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi – pribadi, sebagaimana
suara hati tiap pribadi selalu menginginkan yang baik.
Sebagai mahluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan perintah Tuhan. Perintah
tuhan selalu memerintahkan agar manusia berbuat baik dan menghindari perbuatan
yang tidak baik.
D. Usaha / Perjuangan
Usaha / perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap
manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah
usaha / perjuangan. Perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa
usaha / perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita
– cita menjadi kaya, ia harus bekerja keras. Apabila seseorang bercita – cita
menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua
ketentuan akademik.
E. Keyakinan / Kepercayaan
Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal
atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,
yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme dan aliran gabungan.
Aliran Naturalisme, hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang
merupakan kekuatan tertinggi.
Aliran Intelektualisme, dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan
akal, dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang
baik walaupun bertentangan dengan hati nurani.
Aliran Gabungan, dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuata
gaib artinya kekuatany yang berasal dari Tuhan (percaya adanya Tuhan sebagai
dasar keyakinan). Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu.
F. Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana
kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang bersangkutan. Ada
yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada
pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan
sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah – langkah
berpandangan hidup. Adapun langkah – langkah itu sebagai berikut :
Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama
dari setiap aktifitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan
hidup.
Mengerti, yang dimaksud dengan mengerti disini adalah mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati, dengan menghayati pandangan hidup kita dapat memperoleh gambaran
yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini, merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian
sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Mengabdi, pengabdian merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan
meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima, baik oleh dirinya lebih –
lebih orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaat dari tujuan
hidup yang kita hayati dan yakini tersebut.
BAB 9 & 10 Manusia dan Tanggung jawab
Pengertian dan Makna Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab
serta menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Macam-macam Tanggung Jawab
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia
pribadi.
Contoh :
- Tanggung
jawab dalam menuntut ilmu dan menyelesaikan pendidikan yang sudah
diberikan orang tua.
- Menjaga
harga, derajat, dan martabat diri
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri,
ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Contoh :
- Membiayai
orang tua saat sudah memiliki pendapatan
- Menjaga
orang tua hingga akhir hayatnya
- Menafkahi
keluarga
Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai
dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
Contoh :
- Menjaga
silaturahmi antar sesama masyarakat
- Saling
membantu satu sama lain
- Tanggung
jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga
negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku
manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh
negara.
Contoh :
- Membela
bangsa dan negara dari penjajah
- Tetap
menggunakan merek dalam negri
Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan
untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap
Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan
yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Contoh :
- Beribadah
pada Tuhan
- Melaksanakan
suruhan Tuhan dan menjauhi larangannya
Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan bik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun
tenaga sebagai perrwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu
ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian bisa disebut juga
sebagai rasa tanggung jawab.
Manusia merupakan makhluk ciptakan Tuhan, sebagai manusia kita wajib
mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian tersebut berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Macam-macam Pengabdian
- Pengabdian
terhadap Tuhan yang MahaEsa :
Penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan
tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan.
- Pengabdian
kepada masyarakat
Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga
sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga
pengorbanan.
Suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang
melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi.
Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian
(kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa.
Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya,
sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta.
- Pengabdian
kepada keluarga
Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya
kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.
Contoh Pengabdian :
Seorang guru di suatu desa terpencil harus menempuh perjalanan lebih dari 3
jam melewati sungai dan bukit-bukit yang tidak mudah untuk mengemban tugasnya
mengajar di sebuah sekolah yang bahkan tidak memiliki banyak murid, namun guru
itu tetap mengajar meskipun harus melewati usaha yang berat dalam mencapai
sekolah.
Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus
ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan
diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada
transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan
lebih banyak menunjuk kepada pemberian. Dalam pengadian selalu dituntut
pengorbanan, tapi belum tentu pengorbanan menuntut pengabdian.
Macam-macam Pengorbanan
- pengorbanan
harta benda
- pengorbanan
pikiran
- pengorbanan
perasaan
- pengorbanan
tenaga
Contoh Pengorbanan :
Seorang ibu rela mengesampingkan keinginannya dalam membeli sesuatu untuk
dirinya sendiri, demi membeli kebutuhan anak-anaknya, meskipun hanya keinginan
kecil, seorang ibu mengorbankan waktu istirahatnya untuk menjaga anaknya.
http://jumali27jm.blogspot.com/2012/01/makna-tanggung-jawab.html
http://arhaadesin.blogspot.com/2012/06/perbedaan-pengabdian-dan-pengorbanan.html
BAB 12 & 13 Manusia
dan kegelisahan
Pengertian
Kegelisahan
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah (bukan geli-geli basah lho, hehehe) , yang berarti
tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar,
cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Banyak yang
menilai kegelisahan ada macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan
positif yang di artikan sebagai berikut :
- Kegelisahan Negatif : kegelisahan yang
berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti
pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama
sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret
untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan
dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja
hal ini merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai kesatuan yang
integral.
- Kegelisahan Positif : Dasar kehidupan atau
sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak
permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan
terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak
terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru
dan dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor
penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas
sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya
membahayakan kesehatan manusia.
2.
Sebab-sebab Orang Gelisah
Gelisah
terkadang membuat seseorang tidak nyaman. Kegelisahan berasal
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :
- Panik
Panik
adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan
ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa
yang terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah.
Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan
mengakibatkan seseorang menjadi gelisah.
- Kesulitan ekonomi. Kesulitan ekonomi merupakan
kesulitan yang dialami ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam
kehidupan ekonomi. Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan
dalam suatu barang pemuas kebutuhan. Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada
beberapa orang yang merasa terdesak dan gelisah untuk berfikir bagaimana
caranya agar bisa menyelesaikan kesulitan ekonomi tersebut.
- Persiapan yang tidak
matang. Segala
sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus dengan persiapan yang matang.
Apabila kita akan melakukan sesuatu tetapi belum ada persiapan
yang matang, maka dapat terjadi kegelisahan. Contoh nya seperti dalam
menghadapi ujian, tetapi belum ada persiapan yang matang dalam
menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah akan timbul.
3.
Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Kegelisahan
nyatanya membuat pikiran dan perasaan seseorang merasa tidak nyaman. Ada
beberapa usaha – usaha yang perlu kita ketahui untuk mengatasi kegelisahan,
diantara nya :
- Bersikap tenang. Tenang merupakan sikap
mengontrol perasaan menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah,
sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau mengurangi kegelisahan
dengan me rileks kan perasaan serta fikiran.
- Intropeksi diri. Pada saat gelisah, intropeksi
diri sangat diperlukan untuk membantu menghilangkanperasaan gelisah.
Dengan adanya intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab
kegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nya tanpa
harus
merasa gelisah.
- Berserah diri kepada
Tuhan Kegelisahan
terkadang membuat diri seseorang lupa akan ada nya Tuhan yang selalu
siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila
kita memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan
jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami.
- Bercerita kepada
seseorang Apabila
sedang mengalami kegelisahan, alangkah baik nya apabila seseorang dapat
menceritakan permasalahan yangmembuatnya gelisah. Dengan adanya bercerita
kepada seseorang, permasalahan yangsedang dialami bisa mendapatkankan
pendapat ataupun saran. Jadi kemungkinan kegelisahan tidak akan bertambah
dengan adanya pendapat atau saran yang diterima.
4.
Keterasingan
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing
berarti sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi
kata keterasingan berarti hal – hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari
pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Terasing atau keterasingan
adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup
dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama
lain.
5. Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu
bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya. Kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong,
angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
6.
Ketidakpastian
Ketidakpastian
berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan,
tanpa arah yang jelas atau tanpa usul-usul yang jelas. Ketidakpastian adalah
sebutan yang digunakan dengan berbagai cara disejumlah bidang termaksud
filosofi,fisika, statistika dan lain-lain nya.
7.
Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
Untuk dapat
menghilangkan atau menyembuhkan ketidakpastian tersebut tergantung kepada
mental penderita bagaimana cara seorang penderita tersebut dapat
mengatasi ketidakpastian nya. Bisa dengan cara konsultasi kepada teman atau
kepada seorang psikolog untuk memberikan arahan dan saran untuk menyelesaikan
ketidakpastian nya.
Dengan
adanya ketidakpastian, dibutuhkan cara berpikir yang logis untuk menentukan
putusan dari ketidakpastian. Berpikir yang logis dapat memudahkan dalam
menemukan keputusan ketidakpastian.
http://mi.scribd.com/doc/3039466/Manusaia-Kegelisahan-Dan-Harapan
http://ilovemygoogle.wordpress.com/2012/06/13/tugas-softskill-ilmu-budaya-dasar
BAB 14 & 15 Manusia dan Harapan
PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti
manusia itu mati dalam bidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai
harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli
sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang
mempunyai harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak,
atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang,
tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan
santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A, lulus pun mungkin tidak.
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib
selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu
terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi, Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Contoh:
* Budi seorang mahasiswa STMIK
Gunadarrna, ia rajin belajar dengan harapan didalam
ujian semester mendapatkan angka yang baik
* Hadir seorang wiraswasta yang
rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai
harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya
menjadi kenyataan,karena itu berusaha bersungguh-sungguh
dengan usahanya.
Dari kedua contoh itu terlihat, apa yang
diharapkan Budi dan Hadir ialah teljadinya
buah keinginan. karena itu mereka bekerja
keras. Budi belajar tanpa mengenal waktu
dan Hadir bekerja tanpa mengenallelah. Semuanya itu dengan suatu
keyakinan demi terwujudnya apa yang diharapkan.
Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus
disertai dengan usaha yang sesuai dengan
apa yang diharapkan BHa dibandingkan
dengan cita-cita , maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan eita-cita pada umumnya
perlu setinggi bintang. Antar harapan dan
cita-cita terdapat persamaam yaitu :
* keduanya menyangkut masa depan
karena belurn terwujud
* pada urnurnnya dengan cita-cita maupun
harapan orang menginginkan hal yang lebih
baik atau meningkat.
B. APA SEBAB MANUSIA
MEMPUNYAI HARAPAN ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial.
Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di
tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak
ada satu manusiapun yang luput dari
pergaulan hidup. Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang
dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental!
spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul
dengan manusia lain. yakni dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat
Kodrat ialah sitar, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah
terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan.Misalnya menangis, bergembira,
berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan
scbagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau
harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira dan sebagainya.
Seperti halnya orang yang menonton
Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar
penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton
tidak tertawa, harapan kedua belah pihak
gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada
binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan
tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip
dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang. walau bagaimanapun
juga besar sekali perbedaannya.
Perbedaan antara kedua mahluk itu,
ialah bahwa manusia memiliki budi dan
kehendak, Budi ialah akal, kemampuan untuk
memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila
orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang
dipilihnya. Dengan budinya manusia dapat
mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk,
mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan
kehendaknya manusia dapat memilih.
Dalam diri manusia masing-masing sudah
terjelma sifat, kodrat pembawaan dan
kemampuan untuk hidup bergaul, hidup berrnasyarakat atau
hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini,
maka manusia mempunyai harapan.
Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup itu pada garis
besarnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah
misalnya : makan, minum. pakaian, rumah.
(sandang, pangan. dan papan). ketenangan,
hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia
bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini
disebabkan. kemampuan manusia sangat terbatas,
baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun
kemampuan berpikirnya.
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai
harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya
harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety)
c) hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai (beloving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
Kelangsungan hidup
(survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang,
pangan dan papan(tempat tinggal). Kebutuhan
kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Setiap bayi begitu lahir di bumi
menangis; ia telah mengharapkan diberi
makan/ minum. Kebutuhan akan makan/minum ini terus
berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia
Sandang, semula hanya berupa
perlindungan/keamanan, untuk melindungi dirinya
dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan
hidupnya, sandang tidak hanya sebagai
perlindungan kemanan, tetapi lebih cendenmg
kepada kebutuhan lain.
Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal
atau rumah. Rumah kebutuhan primer manusia,
karena rumah itu sebagai tempat berlindung, dari
panas, gelap, dan sebagainya.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang,
dan papan itu, maka manusia sejak kecil
telah mulai belajar. Dengan pengetahuan
yang tinggi harapan memperolleh pangan,
sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi. Atau tiap
manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang
diinginkan : pangan, sandang dan papan yang
layak terpenuhi.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan.Sejak seorang anak lahir ia telah
membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu
pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak
menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh
ibunya. Setelah bertambah besar ia ingin
dilindungi. Rasa aman tidak harus
diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara
moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama
sering merupakan cara memperoleh kemanan
moril bagi pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya
dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan
perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang
diharapkan.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh
pula kesadaran akan hak dan kewajiban.Karenaitu tidakjarang anak-anak remaja
mengatakan kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih keeil saja,
semua diatur!” ltu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran
akan hak dan kewajibannya.
Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga
sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.Pada saat seperti
ini remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akan keberadaannya.Pada usia itu,
biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab
umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai
dengan alamnya.
Status
Setiap manusia membutuhkanstatus. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup.
Dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbunyi “aku ini anak siapa, mengapa aku
ini dilahirkan”, Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa
setiap manusia yang lahir di bwni ini tentu akan bertanya tentang
statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam
masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status
orang tahu siapa dia Harga diri orang antara lain melekat pada status
orang.itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik
dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap
memberikan cap yang negatif. Bahkan ada orang yang berpendapat jangan memberi
makan/pertolongan kepada anak jadah (haram). Alangkah kejamnya manusia itu
dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak
milik nama baik, ingin berprestasi, ingin mengingkatkan harga diri, dan
sebagainya
Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya
atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia
mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui
kehebatannya.
C. KEPERCA YAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan
kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau
keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia tidak percaya
pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu
kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah
kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu
diambil dari ajaran Al-Quran.
Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari
itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang. bukan
karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima
dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu
disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi
masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak.
Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut
kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai
pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan
artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam
agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan
sendiri menimbulkan juga hak bcr agama menurut keyakinan.
Dalam
hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang
yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya,
karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala
pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka
tidak mcnyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran dalam
bertindak , berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan
namanya, seperti peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama
hidup orang tak percaya”, karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat
berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan kedukaan.
Dalam agama Budha ada ajaran yang dinamakan
“jalan utama delapan ruang”. Yang isinya, agar setiap
pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan yang
benar, mata percaharian yang benar,
permatian yang benar, dan konsentrasi yang benar.
Tujuan ajaran itu agar pemeluknya tidak
mengalami duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.
Ajaran kebenaran itu juga kita
temui dalam agama-agama lain.
Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran atau benar
merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah
sebabnya manusia selalu berusaha mencari mempertahankan,
mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun Suriasumantri dalam
bukunya “filsafat IImu, sebuah pengantar Populer ada
tiga teori kebenaran sebagai berikut :
1) Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu
suatu pemyataan dianggap benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau
konsisten dengan pemyataan-pemyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
Contoh : setiap manusia akan mati. Paul
Manusia. Paul akan mati
2) Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu
pemyataan benar bila materi pengetahuan yang
dikandung pemyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan
obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh : Jakarta itu ibukota republik Indonesia
3) Teori pragrnatis
Kebenaran suatu pemyataan diukur dengan kriteria
apakah pemyataan tersebut bersifat fungsional
dalam kehidupan praktis.
Dalam berbagai jenis kebenaran tersebut yang
selalu diusahakan dan dijaga ialah kebenaran
dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab
ketidakbenaran dalam hal-hal itu akan langsung
mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya, sehingga
orang tidak mempercayainya lagi.
D. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan
itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia.
Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha
Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya
menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan
kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya
kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru,
atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap
kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap
kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.
Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak
terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya
Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah
dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan
sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama
pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan,
sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan
pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara.
Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak
berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya
negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara,
negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak
ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai
kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis
negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna
itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada
negara/pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan
manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan
berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaanitu amat penting,
karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dcngan
Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak
mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang
mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar
mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab
Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya
zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekoensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kcpada zat
tersebut.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada
Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada
pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a) meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan
meningkatkan ibadah
b) meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat
c) meningkatkan kecintaan kita
kepada sesama manusia dengan jalan
suka menolong. dermawan, dan sebagainya
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang
berlebihan
e) menekan perasaan negatif
seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/13/manusia-dan-harapan/